Bismillah...
Assalamualikum wr wb
STATIKA POLIGON BATANG TARIK
Pengertian :
Poligon batang tarik merupakan metode grafis untuk menyusun titik gaya dengan titik tangkap di luar kertas menggambar atau tidak ada titik tangkapnya karena gaya gaya sejajar.
Untuk menyelesaikan statika poligon batang tarik ini adalah sebagai berikut
- Gambar gaya gaya menjadi suatu garis lurus
- Uraikan gaya P1 menjadi 2 gaya pertolongan sembarangan a dan b yang bersama sama mengganti secara statika gaya P1
- Titik potong pada gaya a dan b ditentukan sebagai titik kutub o
- Kemudian gaya P2 diuraikan kedalam 2 gaya pertolongan c dan d dengan ketentuan bahwa gaya c mempunyai ukuran seperti gaya b dan arahnya sama ,walaupun jurusannya terbaik . Maka gaya d sudah dapat ditentukan.
- Resultante R sekarang menjadi resultante terbaik gaya P1 dan P2 maupun gaya pertolongan a, b, c, dan d. Oleh karena gaya pertolongan b dan c saling menghilangkan ,maka resultante R adalah resultante gaya pertolongan a dan d
- Atas dasar pengetahuan ini garis kerja resultante R dapat ditentukan pada titik tangkap garis kerja gaya pertolongan a dan d
Metode poligon batang tarik boleh juga digunakan jika akan mencari resultante R dari beberapa gaya sebagaimana terlihat pada gambar.
Penyelesaian :
- Sama dengan cara yang digunakan untuk dua gaya sebelumnya
- Gaya pertolongan dipilih sedemikian hingga didapatkan dua gaya yang saling menghapuskan.
- Dengan demikian resultante R menjadi resultante dari gaya pertolongan pertama dan terakhir
Contoh Soal Latihan :
Diketahui :
- Rx =5 ton
-O< = 30 derajad
-Arah P1 ( alfa 1) = 45 derajad
-Arah P2( alfa 2 ) = 15 derajad
seperti terlihat pada gambar dibawah ini pertanyaannya :
Berapa besar gaya P1 dan P2 dengan garis kerjanya sudah diketahui seperti pada gambar?
Penyelesaian :
Cara 1 ,P1 dicari terlebih dahulu :
Rx = P1 cos alfa 1 + P2 cos alfa 2
Ry = P1 sin alfa 1 + P2 sin alfa 2
Rx = P1 . cos 45 derajad + P2 cos 15 derajad
Ry = P1 . sin 45 derajad + P2 sin 15 dderajad
5,00 = P1. 0,71 + P2 . 0,97 I x 0,26
2,89 = P1. 0,71 + P2 .0,26 I x 0,97
1,30 = P1 0,18 + P2 0,25 ...(1)
2,80 = P1 .0,69 + P2 0,25 -...(2)
-1,50 = -P1 0,51
P1 = -,150/-0,51 = 2,94 ton
Dari pers. (1) :
1,30 = 2,94. 0,18 +P2 .0,25
P2 = (1,30-2,94.0,18)/0,25
P2 = 3,08 ton
Cara 2 , P2 di cari terlebih dahulu :
Rx = P1 cos alfa 1 + P2 Cos alfa 2
Ry = P1 sin alfa 1 + P2 sin alfa 2
Rx = P1 cos 45 derajad + P2 cos 15 derajad
Ry = P1 sin 45 derajad + P2 sin 15 derajad
5,00 = P1 cos 45 derajad + P2 0,97...(1)
2,89 = P1 sin 45 derajad + P2 0,26 - ..(2)
2,11 = P2 0,71
P2 = 2,11/0,71 = 2,97 ton
dari persamaan .(1) :
5,00 = P1 0,71 + P2 0,97
5,00 = P1 0,71 + 2,97 0,97
P1 = (5,00 - 2,97.0,97)/0,71
P1 = 2,98 ton
Perbedaan hasil itu terjadi karena pembulatan angka dengan perbandingan sebagai berikut :
Perbandingan cara 1 cara 2 ^
P1 2,94 t 2,98 t 0,04 t
P2 3,08 t 2,97 t 0,11 t
Analisis secara grafis
Mungkin itu sekiranya dari penulis bila ada kesalhan mohon masukannay dengan cara komentar dibawah ini , sekian terima kasih
Wassallamualiku wr wb
Salam Sipil
Related Posts: